There Will Be Another Hundred Chapters
Hujan turun sangat deras di satu pagi bersamaan dengan langit biru tanpa awan yang dipuja seisi bumi. Sebuah dataran yang tadinya hangat menampung ribuan rintik tak bernama menjadi satu danau luas dengan indah seakan tak bertepi.
Tak bertepi seperti masa yang pernah terjanji, tak bertepi seperti mimpi yang akan terjadi.
Bukankah jalan ini masih terlalu rumit untuk kau (atau ku) pahami? Jika menyelam bukan pilihan apakah berjalan juga tak boleh jadi ambisi?
Jika mata terpejam erat sehingga aku tak terlihat, apakah kau jadi sangat kuat hingga semua kegilaan ini bisa kau beri stempel TAMAT?
Danau indah ini tak bertepi, seperti masa yang pernah terjanji, seperti mimpi yang akan terjadi. Nanti.
Comments